Peduli, Besok Kapolres Jeneponto Sambangi Kakek Sebatangkara Tinggal di Rumah Reot Tak Layak Huni di Tonrokassi Timur

    Peduli, Besok Kapolres Jeneponto Sambangi Kakek Sebatangkara Tinggal di Rumah Reot Tak Layak Huni di Tonrokassi Timur
    Kapolres Jeneponto AKBP Widi Setiawan mengunjungi kakek Herman (67) puluhan tahun hidup sebatangkara tinggal di rumah reot tak layak huni dan tanpa listrik di kampung Bangka-Bangkala, Kelurahan Tonrokassi, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto.

    JENEPONTO, SULSEL - Besok, Senin 27 Januari 2025, Kapolres Jeneponto AKBP Widi Setiawan akan mengunjungi kakek Herman (67) yang sudah puluhan tahun hidup sebatangkara tinggal di rumah reot tak layak huni dan tanpa listrik di kampung Bangka-Bangkala, Kelurahan Tonrokassi, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto.

    Kapolres Jeneponto AKBP Widi Setiawan tampak terpanggil dan tak banyak pikir setelah media ini mengirim video melalui pesan whatsApp pribadi atas kondisi ekonomi yang begitu miris dialami oleh sang kakek Herman.

    Melihat video yang berdurasi 4.57 menit tersebut. Kapolres Jeneponto langsung mempertanyakan alamat sang kakek tersebut untuk ditinjau.

    "Besok saya lihat, Klw blm tercover biar saya datakan untuk di bangunkan rumah. Carikan lagi klw ada Yg bener2 ga mampu dan identitas nya jelas. Siap kan data2 nya termasuk surat2 kepemilikan tanah, " tulis Kapolres AKBP Widi Setiawan kepada Indonesiasatu.co.id melalui pesan via whatsApp, Minggu (26/01/2025).

    Selama puluhan tahun tinggal di rumah gubuk reot dengan alat penerangan seadanya lampu sumbu jaman dulu peninggalan orang tuanya, sang kakek tetap merasa bersyukur karena masih ada tetangga dan warga sekitar yang mau berbaik hati padanya.

    Di usianya yang senja, kakek Sebatangkara ini hanya mengandalkan belas kasihan dari para tetangga untuk menyambung hidupnya.

    Potret yang cukup memilukan di tengah kondisi ekonomi yang di alami oleh kakek Herman mengaku, puluhan tahun tinggal di rumah reot luput dari perhatian pemerintah dan sama sekali tidak pernah tersentuh bantuan dalam bentuk apapun. Padahal.

    "Saya selama puluhan tahun tinggal di rumah ini nak tidak pernah merasakan bagaimana itu bantuan pemerintah, padahal banyak tetangga saya yang dapat bantuan dari pemerintah, " ucap sang kakek.

    Sayangnya, sang kakek ini terkendala KK dan KTP-el. Karena, semua dokumen kependudukannya di bawah pergi oleh sang istri dengan satu orang anak ke Kabupaten Gowa dan tidak kembali lagi ke suaminya kurang lebih 7 tahun. 

    "Kalau KK sama KTP ku di bawa sama istriku. Istri saya orang asli gowa. Dia (istri) meninggalkan saya sudah 7 tahun, " katanya terlihat terpukul. 

    Rumah gubuk berukuran 4x5 meter itu tak terlihat satu pun perabot yang berlebihan. Melainkan sampah kotor dan pakain bekas yang tidak layak pakai. Begitupun dinding yang terbuat dari anyaman bambu sudah lapuk termakan usia, sebagian dinding bocor dan atap terbuka. Akibatnya saat musim hujan, kakek Herman terpaksa tidur dalam keadaan basah kuyup dan kedinginan.

    “Kalau hujan basah, karena atap dan dinding sudah banyak bocor, mau saya perbaiki tidak ada biaya. Saya berharap ada bantuan untuk memperbaiki rumah, karena kalau hujan basah, ” harapnya. (*)

    Syamsir, HR

    Syamsir, HR

    Artikel Sebelumnya

    Miris.! Kakek Sebatangkara di Jeneponto...

    Artikel Berikutnya

    Haru Campur Bahagia, Kapolres Jeneponto...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    PERS.CO.ID: Jaringan Media Jurnalis Independen
    Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika Tata Bahasa Anda Masih Berantakan
    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Revisi UU Kejaksaan dan KUHAP Berpotensi Mengulang Kembali Tragedi 2019
    Oligarki Penguasa Pesisir
    Hilang Dua Pekan Lalu, Nenek 70  Tahun di Jeneponto Ditemukan Membusuk di Tepi Sungai
    Tim Visitasi Sulsel Tinjau RSUD Latopas Jeneponto Untuk Kesiapan Naik Great dari C ke Tipe B
    Haru Campur Bahagia, Kapolres Jeneponto akan Bangunkan Rumah Layak Huni Untuk Herman Warga Miskin Sebatangkara di Tonrokassi Timur
    Debat Publik Kedua di Makassar, Paslon Bupati Jeneponto Paris dan Islam Tampil Totalitas Paparkan Visi - Misi
    Pilkada 2024, Ketua APDESI Rajamuda  Sewang Usung Kepala Desa untuk Cabup-Cawabup Jeneponto
    Perjuangkan Nasib Patani di Jeneponto, Pemuda Tambora Datangi Kantor BBWS Sulsel, Ini yang Dibahas
    Hilang Dua Pekan Lalu, Nenek 70  Tahun di Jeneponto Ditemukan Membusuk di Tepi Sungai
    Haru Campur Bahagia, Kapolres Jeneponto akan Bangunkan Rumah Layak Huni Untuk Herman Warga Miskin Sebatangkara di Tonrokassi Timur
    Pilkada 2024, Ketua APDESI Rajamuda  Sewang Usung Kepala Desa untuk Cabup-Cawabup Jeneponto
    Sok Preman, Pensiunan TNI Diduga Aniaya Emak-emak Penjual Ikan dan Pecahkan Ember Korban di Pasar Bontoramba
    Bertanggungjawab, Pelaksana Kegiatan Perbaiki Pembangunan Drainase di Jeneponto atas Permintaan Warga
    Tak Banyak Umbar Janji, Paslon Bupati Jeneponto Paris - Islam: Rakyat Butuh Aksi Nyata Bukan Janji Manis
    PPK Tamalatea Gelar Bimtek Pemantapan Putungsura Pilkada Serentak Tahun 2024
    Pj Bupati Minta kepada BKDD, Pelamar Ber-KTPel Jeneponto Harus Jadi Prioritas Khusus untuk Seleksi CPNS
    DPRD Jeneponto Sukses Laksanakan Pelantikan 40 Anggota Dewan Terpilh Periode 2024-2029, Ini Daftar Nama-Namanya

    Ikuti Kami